Menteri pemuda dan olahraga Roy Suryo memberikan batas waktu kepada klub-klub Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) agar melunasi utang gaji pemain hingga 10 Februari. Roy mengatakan, ia mendapatkan data ada enam klub, masing-masing tiga di IPL dan ISL yang pengelolaan keuangannya sudah bagus sejak lepas dari ketergantungan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Sedangkan sebagian besar masih buruk.
“Kami memberi tengat waktu hingga 10 Februari nanti. Jika dilanggar, kami akan bertindak tegas sesuai dengan aturan yang ada. Jika tetap bermasalah dengan keuangan, bisa saja kompetisi yang sudah berjalan dihentikan,” tegas Menpora kepada wartawan di Bandung.
Roy menambahkan, ia nanti akan mempelajari sistem pengelolaan keuangan klub, hingga bisa mengetahui dari mana aliran dana masuk maupun keluar, termasuk pembayaran gaji pemain. Hal ini nantinya bisa dijadikan sebuah dasar untuk menghentikan kompetisi.
Sebelumnya asosiasi pesepakbola profesional dunia (FIFPro) mengecam PSSI yang tak bisa menyelesaikan konflik di Indonesia. Pernyataan itu dikeluarkan ketua FIFPro division Asia/Oseania Brendan Schwab setelah mendengar striker Persewangi Banyuwangi Moukwelle Ebanga Sylvain belum menerima gaji sembilan bulan.
Sylvain masuk rumah sakit, karena menderita sakit tipus dan stres akibat belum menerima gaji ketika memperkuat Persewangi di Divisi Utama PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).
“Sukar dipercaya. Beberapa pekan setelah meninggalnya Diego Mendieta, kami mendapat informasi ada pemain lain di Indonesia yang menderita sakit parah, dan menunggu pembayaran gajinya di tengah penderitaan,” cetus Schwab.
“Beruntung Moukwelle sudah sembuh dari sakitnya. Tapi ini menjadi peringatan lain, bahwa reformasi drastis diperlukan di Indonesia.”
Kamis, 31 Januari 2013
Terkait Utang Gaji Pemain, Menpora Ultimatum Klub
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar