Rabu, 04 April 2012

Piala FA, Kans Terakhir Kenny Dalglish Selamatkan Diri

Mahkota King Kenny Dalglish kini sedang goyah setelah kekalahan menyesakkan dari Newcastle United akhir pekan kemarin, yang menunjukkan keterpurukan The Reds pada musim ini. Berikut pandangan Rob Stewart Dari GOAL.com Inggris.

Dimanakah harus memulainya? Dari Andy Carroll yang diganjar kartu kuning, karena melakukan diving disaat seharusnya dia mencetak gol, ketidaksenangannya saat ditarik keluar oleh Dalglish, semua itu tidak menjelaskan permasalahan. Cerobohnya barisan pertahan, dan kartu merah Pepe Reina makin menggosok luka yang diderita Liverpool.




Untuk menambah jumlah permasalahan, tampak Dalglish masuk ke dalam lapangan hanya sekadar memberi tahu Jose Enrique berada di bawah mistar menggantikan Reina yang diusir keluar lapangan.

Dalglish begitu dipuja para fans berkaitan dengan masa lalunya bersama klub, namun kredibilitas sang manajer dan otoritasnya seperti ditanggalkan sepanjang 90 menit dalam kekalahan 2-0 dari Newcastle United. Itu berarti Liverpool berada dalam hasil terburuk -enam kekalahan dari tujuh pertandingan- sejak terakhir kali pada musim 1953/54.

Di saat Manchester United sedang melaju, Si Merah dari Merseyside justru mengalami kemunduran. Hal ini menimbulkan keraguan fans Liverpool apakah King Kenny merupakan sosok yang tepat untuk membawa klub ini ke masa kejayaan di Liga Primer.

Setelah United mengalahkan Blackburn Rovers 2-0, Liverpool kini tertinggal 34 poin dengan rival abadinya itu, dan hanya 21 poin tersisa yang diperebutkan pada musim ini. Prospek mantan juara Eropa dan Inggris ini tertinggal dari Swansea City, Sunderland, Fulham, Norwich City dan Stoke City pun makin meningkat.

Kecuali ada perubahan peruntungan secara drastis, Liverpool masih bisa disalip West Bromwich Albion yang ditangani Roy Hodgson, manajer yang dipecat untuk memberikan jalan kepada Dalglish 15 bulan lalu.

Fenway Sports Group mengelontorkan dana sebesar £120 juta untuk membangun ulang Liverpool, namun angka £35 yang dikeluarkan untuk mendapatkan Carroll sepertinya mulai terlihat sia-sia dalam sejarah sepakbola Inggris.

Kekhawatiran terpuruknya Liverpool bisa dilihat dari situasi tertekan yang dialami Reina, yang biasanya tenang dalam menghadapi apapun. Reina akan absen di tiga pertandingan berikutnya, termasuk semi-final Piala FA melawan Everton di Wembley.

Spirit sebagai rumah sepakbola Inggris telah terpatri pada masa keemasan Dalglish, dan ia harus mengeluarkan kemampuan terbaiknya lagi bila ingin lepas dari tekanan yang membelengunya sebagai salah satu talenta sepakbola terhebat Inggris Raya yang pernah ada.

Di Wembley, Dalglish mencetak gol bagi Skotlandia ketika mengalahkan Inggris 2-1 pada 1977. Di Wembley pula Dalglish mendapatkan momen brilian dengan memenangi kejuaraan Eropa 1978 bersama Liverpool ketika mengempaskan klub Belgia Bruges.

Di stadion itu juga Dalglish yang bertindak sebagai manajer-pemain menginspirasikan Piala FA untuk Liverpool, sehngga meraih gelar ganda.
Demi kebaikan dirinya, Dalglish harus berharap kepada stadion keramat itu untuk membawa peruntungan, karena dikalahkan Everton di fase ini akan sulit dipercaya.

Dalglish merupakan sosok karimastik, penuh inspirasi, tapi ia harus membuktikan nilainya melawan lawannya di Toffees, David Moyes.

Pria asal Skotlandia ini harus melakukan yang lebih baik dibandingkan kunjungan ke Wembley sebelumnya, saat tim besutannya memastikan gelar juara Piala Liga melalui adu penalti melawan tim promosi Divisi Championship Cardiff City. Semi-final Piala FA akan sangat penting, karena kehilangan kepercayaan di tribun maupun jajaran direksi Anfield tidak mengenakkan.
Dalglsih harus bisa memberikan hasil. Mereka bilang cara Liverpool berarti tetap mendukung sang manajer, namun perlakuan terhadap Hodgson pada tahun sebelumnya memperlihatkan sesuatu di masa lalu.

Jika Fenway Sports Group menilai klub menuju keputusasaan, maka mereka akan mengambil tindakan, karena itu berkaitan dengan bisnis. Itu juga yang membuat John W Henry dan koleganya terjun ke industri persepakbolaan Inggris.

Ada anggapan Anda tidak perlu melihat ke belakang, dan fans Liverpool patut dimaafkan atas keinginan Dalglish mengabaikan pepatah lama itu


Pergolakan di musim panas sudah muncuk ke permukaan di Anfield, Carroll sepertinya hampir pasti keluar menyusul perbedaan pendapat dengan san manajer. Namun jika bisa menambahkan Piala FA di lemari trofi Anfield, maka itu bisa menghentikan kritikan terhadap Dalglish.
Masih terselip kesempatan bagi Liverpool dapat menyelesaikan musim ini setinggi mungkin, namun Dalglish butuh agresivitasnya untuk keluar dari tekanan.

Semaksimal mereka mencoba, kapten tim Steven Gerrard dan Luis Suarez tidak mampu berbuat apa-apa, mengingat mereka mendapat tekanan hebat dari tim besutan Alan Pardew.

Melawan Everton, baik Gerrard dan Suarez, musti berada di puncak performa mereka, dan itu mungkin, hanya sebuah kemungkinan, mengeluarkan kemampuan terbaik Carroll. Dalglish tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

0 komentar:

Posting Komentar